John Stephen Akhwari adalah seorang pahlawan olimpiade. Bukan
karena dia mendapatkan medali emas, melainkan karena dia tetap berkomitmen
untuk menyelesaikan pertandingan lari marathon. Saat perlombaan sedang
berlangsung, John Stepen Akhwari mengalami cedera dikarenakan bertabrakan
dengan pelari yang lain. Dia tidak lagi dapat melanjutkan pertandingannya
karena kakinya tiba-tiba pincang. Tetapi dengan tertatih-tatih dia tetap
mencoba untuk menuju garis finish meskipun dia sudah dipastikan menjadi urutan
yang terakhir.
Setibanya di garis finish, datanglah seseorang yang menghampirinya
dan berkata, “Bukankah tadi anda cidera? Mengapakah anda tidak berhenti saja
sehingga anda tidak perlu bersusah-susah mencapai garis finish? Lagipula anda
tidak akan menjadi pemenang bukan?” Dengan santainya dan sambil tersenyum John
Stepen Akhwari pun menjawab, “Negara saya tidak mengirim saya hanya untuk
memulai pertandingan, mereka mengirim saya untuk menyelesaikannya sampai
akhir.”
Paulus dalam suratnya kepada Timotius memberikan teladan bagi kita
agar kita bisa menyelesaikan perjalanan hidup kita sampai Tuhan memanggil kita
dengan tetap senantiasa memelihara iman. “Aku telah mengakhiri pertandingan
dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (2
Timotius 4 : 7).” Jangan bangga menjadi orang Kristen jika kehidupan kita
biasa-biasa saja dan bahkan tidak menyenangkan hati Tuhan. Tetapi berusahalah
memberikan pelayanan dan hidup kita yang terbaik bagi Tuhan. Jadilah pahlawan
Kristus dengan senantiasa menjaga kekudusan hidup, memelihara iman sehingga
tiba saatnya Tuhan datang kali yang kedua, mahkota kebenaran akan dikaruniakan
kepada kita sebagai umat pilihan Allah.
Bertandinglah dalam pertandingan iman
yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil
dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
1 Timotius 6:12
0 komentar:
Posting Komentar